Meaning Of Riba In Islam. “Islam and Feudalism: The Moral Economics of Usury.” Interest and Profit, Kuala Lumpur 67–114. “Conceptual Foundations of Riba in Qur’an, Hadith and Fiqh.” Journal of Islamic Banking and Finance 18(3–4):17–25.

“Maqasid Al Shari’ah in the Prohibition of Riba and Their Implications for Modern Islamic Finance.” Pp. 8–10 in IIUM International Conference on Maqasid al Shari’ah. “Islamic Banking: Present and Future Challenges.” IBT Journal of Business Studies (JBS) 1(1).

Islamic Banking and Interest: A Study of the Prohibition of Riba and Its Contemporary Interpretation.

Keuangan Islam untuk Wong Cilik (Miskin)

Meaning Of Riba In Islam. Keuangan Islam untuk Wong Cilik (Miskin)

Permasalahan kemiskinan adalah sebuah realitas yang dihadapi dalam dunia,. dari sejak dahulu kala hingga saat ini. Berbagai program disajikan dalam upaya untuk mengurangi dan meminimalisir problem yang ditimbulkan.

Dalam tulisan ini dipaparkan pendekatan yang bersumberkan dari ajaran Islam. Perpaduan antara akad sosial, bisnis dan kerjasama.

Akad sosial menjadi sebuah permulaan, kemudian dilanjutkan dengan akad bisnis dan komersil serta pada tahap akhir diharapkan dapat menghadapi risiko. Arti miskin dalam hadis juga mengindikasikan pentingnya perhatian segala pihak tidak hanya terbatas pada kekurangan materi saja. Pengganti dari akad riba adalah sebuah keharusan, karena dampak riba yang ditimbulkan buat sang miskin. Penyandingan kata Riba dalam qur’an dengan tiga kata yang menginspirasi akan solusi dan pengganti dari akad tersebut.

Takhrij Hadist tentang Riba

Meaning Of Riba In Islam. Takhrij Hadist tentang Riba

Riba linguistically Ziyadah (extra). Another sense linguistically, riba means also grow and expand. Briefly on the language of usury has the meaning ‘to grow’ both of quality and quantity.

While the term riba means making additional cost or capital vanity. Besides in Al-Qur’an, there are some hadiths also explaining usury, where we know that the hadith is one of the sources of law to explain in detail the Al Quran.

In some traditions mentioned that the Prophet emphasized to Muslims for meninggalakan usury including; in the last mandate Hijjah 9th year 10 Hijri, the Prophet emphasized the attitude of Muslims towards usury. In a hadith mentioned “Remember that you will be facing your Lord and He would count the deeds.

Related Posts

Leave a reply