Arti Puasa Dan Pantang Bagi Umat Katolik. Maka, puasa orang Katolik tidak akan terganggu atau tergantung dengan urusan jual beli makanan di warung-warung makan. Puasa-pantang orang Katolik terkait dengan pengendalian diri demi nilai-nilai yang lebih luhur.

Itulah sebabnya, Gereja merumuskan beberapa aturan puasa dan pantang sebagai berikut. Puasa merupakan latihan rohani yang mendekatkan diri pada Tuhan dan sesama. Berpuasa memurnikan hati orang dan mempermudah pemusatan perhatian waktu berdoa.

Dengan berpuasa, orang mengungkapkan rasa lapar akan Tuhan dan kehendak-Nya dengan mengorbankan kesenangan dan keuntungan sesaat demi merasakan sedikit penderitaan Yesus demi keselamatan dunia. Puasa diisi dengan kegiatan seperti doa, pendalaman iman dan juga niat-niat pribadi untuk tidak main game, merokok, mencuri, menipu, berzinah, memfitnah, memukul apalagi sampai melempar-lempar orang.

Dalam puasa-pantang, orang memang mengurangi porsi makan dan minum (bukan malah menambah biaya belanja). Uang hasil penghematan ini lalu dikumpulkan dalam kotak atau amplop Aksi Puasa Pembangunan (APP) dan akan disumbangkan untuk orang miskin.

Makna Pantang dan Puasa Katolik Saat Jumat Agung

Arti Puasa Dan Pantang Bagi Umat Katolik. Makna Pantang dan Puasa Katolik Saat Jumat Agung

"Awal pekan suci atau Tri Hari Suci untuk umat Kristiani khususnya Katolik dimulai dengan perayaan Kamis Putih pada Kamis (18/4).Kamis Putih diperingati sebagai lambang dari Perjamuan Terakhir yang dilakukan Yesus dan 12 rasulnya. Di Kamis Putih, para pastor juga melakukan pembasuhan kaki sebagai lambang pemimpin yang melayani dan meneruskan teladan Yesus yang juga membasuh kaki para muridNya.Melalui pembasuhan kaki, Yesus memberikan teladan, contoh, dan perintah agar manusia selalu saling mengasihi.Tri Hari Suci ini, Jumat (19/4) diperingati sebagai peringatan Jumat Agung atau Hari Penyaliban Yesus Kristus. "Rasul Paulus mengajak untuk bersyukur atas iman yaitu keyakinan bahwa Allah telah memberikan kemenangan berkat Yesus Kristus. ""Sudah Selesai" juga menjadi kalimat penanda bahwa tugas Yesus untuk menebus dosa dunia sudah terlaksana sesuai yang tertulis di Kitab Suci.Mengutip buku umat Pekan Suci, pada hari ini Kristus Domba Paskah dikorbankan.

Gereja merenungkan penderitaan Tuhan Yesus, menghormati salibNya, mengenangkan kembali kelahirannya di Salib dan mendoakan keselamatan untuk seluruh dunia.Penghormatan akan salib ini diperingati dengan ritual penciuman salib dan juga Jalan Salib sebagai pengingat kembali kisah sengsara Yesus saat disalib di Golgota.Selain Ekaristi di Gereja, umat Katolik juga memaknai Jumat Agung dengan berpantang dan puasa.Saat Jumat Agung, umat Katolik yang sudah cukup umur diwajibkan untuk menjalankan pantang (14 tahun) dan puasa (18-60 tahun). Inti pokoknya adalah masuk dalam misteri kematian Yesus," ucap Pastor Romanus Romas dari Palangkaraya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (19/4).Rangkaian Tri Hari Suci akan berlangsung sampai Sabtu Suci (malam Paskah) yang diperingati dengan tuguran atau vigili (malam berjaga-jaga) dan Minggu Paskah.Minggu Paskah merupakan masa kebahagiaan dan kemenangan Yesus atas belenggu dosa dan maut yang dikalahkanNya dengan bangkit dari kematian.Menyambut masa Paskah ini, umat manusia diharapkan untuk bisa saling mengasihi satu sama lain sehingga tercipta perdamaian dunia.

"Untuk bertumbuh di dalam kasih, Yesus menunjukkan jalan yang konkret, memandang orang lain secara positif dengan tidak mengadili atau menyalahkan.

Aturan Pantang dan Puasa Katolik Masa Prapaskah 2022, Mulai

Arti Puasa Dan Pantang Bagi Umat Katolik. Aturan Pantang dan Puasa Katolik Masa Prapaskah 2022, Mulai

Puasa dan pantang akan berlangsung selama 40 hari atau sampai 16 April 2022. "Semua orang beriman kristiani wajib menurut cara masing-masing melakukan tobat demi hukum ilahi; tetapi agar mereka semua bersatu dalam suatu pelaksanaan tobat bersama, ditentukan hari- hari tobat, dimana umat beriman kristiani secara khusus meluangkan waktu untuk doa, menjalankan karya kesalehan dan amal-kasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang, menurut norma kanon-kanon berikut.".

Aturan pantang mengikat umat yang genap berusia 14 tahun ke atas, sedangkan puasa untuk mereka yang usia dewasa (18 tahun) sampai awal 60. Umat pun bisa menambah sendiri puasa dan pantang secara pribadi tanpa dibebani dosa jika melanggar.

Pantang kopi pun jadi bentuk mati raga dan bertobat. "Melalui puasa, pantang dan mati raga, kita belajar melepaskan diri dari keterikatan duniawi dan kecenderungan-kecenderungan atas keinginan manusiawi kita yang tidak teratur dan tidak sejalan dengan kehendak Tuhan; lalu menyesuaikan serta menyelaraskan diri dan hidup kita dengan kehendak Tuhan," kata biarawan Frans Emanuel da Santo, dalam renungannya di laman Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia (Komkat KWI).

Makna Rabu Abu, Peribadatan yang Dirayakan Umat Katolik Hari Ini

Arti Puasa Dan Pantang Bagi Umat Katolik. Makna Rabu Abu, Peribadatan yang Dirayakan Umat Katolik Hari Ini

Rabu Abu menjadi tanda bagi umat Katolik memasuki awal masa Prapaskah. Rabu Abu mengawali masa puasa dan pantang 40 hari bagi umat Katolik. Abu menjadi simbol manusia berasal dari debu dan tanah. Mengingatkan akan debu, tanah, kita ingat orang-orang Filipe bertobat dengan menaruh abu dalam dirinya itu ada di kitab Nabi Yunus bab 3.

Kita diciptakan dari debu dan tanah ada di kitab Kejadian bab 2, suatu saat nanti kita akan kembali menjadi debu atau tanah," kata Vikep Kategorial Keuskupan Agung Semarang, Romo Y Dwi Harsanto Pr, seperti dikutip dari YouTube KAS, Rabu (2/3/2022). Saat Rabu Abu umat Katolik mulai menjalankan masa puasa dan pantang yang berlangsung selama 40 hari. Selama masa pertobatan ini, umat Katolik diminta untuk memperbaiki hubungannya dengan sesama ciptaan Tuhan baik sesama manusia, maupun makhluk hidup lainnya dan lingkungannya.

Bertobat itu berarti mengalami kembali damai di dalam Allah, juga damai dengan sesama, damai dengan diri sendiri, dengan rendah hati di masa Prapaskah kita orang Katolik mengakui kesalahan mohon ampun pada Allah dan memperbaiki hubungan sesama ciptaan baik manusia maupun makhluk hidup dan lingkungan," urai Dwi. Peraturan puasa dan pantang bagi umat Katolik telah diatur dalam Ketentuan Pastoral Keuskupan Regio Jawa (KKRJ) tahun 2015 Pasal 138 no 2b dalam kaitannya dengan kanon 1249-1253 KHK 1983 tentang hari tobat, peraturan puasa dan pantang.

Ketentuan berpantang yakni tidak makan daging atau makanan lain yang disukai pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama masa Prapaskah sampai dengan Jumat Agung.

Related Posts

Leave a reply