Hukum Puasa 10 Hari Sebelum Idul Adha. Dikutip dari detikEdu, Rasulullah SAW dalam hadisnya dengan gamblang melarang umatnya untuk berpuasa di hari-hari besar Islam. Sementara pemerintah menetapkan puasa Arafah jatuh pada 9 Juli 2022 sesuai dengan hasil keputusan sidang isbat awal Dzulhijjah. Aisyah RA pun kemudian menjawab keresahan Masruq dan mengatakan, segala sesuatunya lebih diutamakan dengan mengikuti yang mayoritas. Berdasarkan hadits di atas, Syekh Al Albani berpendapat, tidak masalah mengamalkan puasa Arafah meski sudah ada yang merayakan Idul Adha lebih dulu. Rasulullah SAW juga pernah bersabda dalam haditsnya mengenai sikap patuh pada keputusan pemerintah adalah wujud kewajiban dari rakyat. Sikap patuh pada pemerintah pun pernah dicontohkan oleh Ibnu Umar RA kala dirinya melihat hilal untuk penetapan awal puasa.

Keutamaan Puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah Sebelum Idul Adha

Hukum Puasa 10 Hari Sebelum Idul Adha. Keutamaan Puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah Sebelum Idul Adha

Hal ini diterangkan Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin dengan bersandar pada sebuah riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).'". Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Zulhijah)," (HR Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir). Ada juga yang mengatakan bahwa dinamakan hari Tarwiyah karena pada malam 8 Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi menyembelih anaknya.

Di pagi harinya, Nabi Ibrahim AS berbicara dengan dirinya sendiri, apakah mimpi kosong atau wahyu dari Allah SWT. Namun, hadits yang menerangkan tentang puasa Tarwiyah ini memiliki derajat dhaif (lemah) dan maudhu' (palsu).

Apa Hukum Melaksanakan Puasa Dzulhijjah? Berikut Tata Cara

Hukum Puasa 10 Hari Sebelum Idul Adha. Apa Hukum Melaksanakan Puasa Dzulhijjah? Berikut Tata Cara

Suaramerdeka.com - Puasa Dzulhijjah adalah puasa 10 hari sebelum Hari Raya Idul Adha biasanya dimulai dari tanggal 1 Dzulhijjah 1443 H. Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 29 Juni 2022: Tak Mau Dicerai Nino, Upaya Apa Lagi yang Dilakukan Elsa?

Jika merujuk pada PP Muhammadiyah dengan keluarkan Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1443 Hijriyah. Dalam maklumat tersebut, PP Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Sabtu tanggal 9 Juli 2022.

Lalu, pemerintah untuk penetapan Hari Raya Idul Adha atau 1 Dzulhijjah 1443 H masih mengadakan sidang isbat pada tanggal 29 Dzulkaidah 1443 H pada hari Rabu, 29 Juni 2022. Baca Juga: Indonesia Resmi Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023, Segera Lengkapi Persyaratan.

Lantas apa hukum dari melaksanakan puasa Dzulhijjah? Dikutip dari NU Online, hukum menjalankan puasa Dzulhijjah adalah sunnah yang artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Durasi puasa Dzulhijjah, sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Keutamaan Puasa Sebelum Iduladha: Zulhijah, Tarwiyah, Arafah

Hukum Puasa 10 Hari Sebelum Idul Adha. Keutamaan Puasa Sebelum Iduladha: Zulhijah, Tarwiyah, Arafah

Keutamaan puasa sebelum Iduladha adalah amalan sunah yang bisa mendatangkan pahala jika dijalani. Selain itu, tiga puasa sunnah jelang Iduladha ini dilakukan di 10 hari pertama bulan Zulhijah.

Rasulullah menjawab, "Tidak, kecuali ia mengorbankan harta dan jiwanya di jalan Allah (mati syahid)," jelas hadis riwayat Ibnu Majah. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun," jelas hadis riwayat Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar.

Selain dapat menghapus dosa, keutamaan puasa Tarwiyah juga akan menjauhkan dari siksaan api neraka.

Related Posts

Leave a reply